Berita Terbaru

PENERIMAAN SANTRI BARU TAHUN AJARAN 2020/2021

Gambar
PENDAFTARAN SANTRI BARU 2020/2021 Ditengah keprihatinan kami terhadap anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa kami membuka peluang bagi bapak ibu yang memiliki saudara atau tetangga dekat dan memperlukan pengasuhan. Kami menerima anak dari usia 7 tahun sampai 18 tahun. Adapun anak yang ingin nyantren kami juga menerimanya, karena selain panti kami juga memberikan pola asuh berbasis pondok pesantren dengan pendidikan karakternya. Diharapkan setelah lulus dari panti kami harap mereka bisa mandiri dan memiliki kepribadian yang lebih baik ditambah bekal ilmu agama, sosial, dan sains. Program Pendidikan: 1. Sekolah Umum SD-SLTP-SLTA 2. TPA Program Diniyah: 1. Percakapan Bahasa Arab 2. Percakapan Bahasa Inggris 3. Tahfidz Qur'an 4. Tajwid 5. Pidato 3 Bahasa Program Ekstrakulikuler: 1. Kewirausahaan 2. Peternakan 3. Pertanian 4. Perikanan 5. Menjahit 6. Memasak 7. Silat 8. Bulu Tangkis 9. Sepak Bola Seluruh Biaya Pendidikan Gratis Kuota Santri Hanya 50 Santri Putra...

PEMUTAKHIRAN DATA EMIS MADRASAH DINIYAH



Alhamdulillah,

Tanggal 7 Agustus 2018, kami panti asuhan Bina Insani diundang untuk mengikuti kegiatan pemutakhiran data EMIS Madrasah Diniyah oleh KEMENTERIAN AGAMA kab. Sleman. Pada acara tersebut kami dibimbing untuk bagaimana bisa mengisikan data diri lembaga MDT (Madrasah Diniyah Takmiliyah) secara terus menerus atau melaporkan secara benar dan akurat. 

Acara tersebut kami dibersamai oleh Bapak KASI, yakni Bapak Huda selaku Seksi PONTREN di KEMENAG, dan juga menghadirkan Narasumber EMIS yakni Ibu Atika. Dengan jumlah peserta yang diundang mencapai 30-an madrasah diniyah dengan diwakilkan oleh staf operator EMIS masing-masing ataupun yang lainnya."Madrasah Diniyah di masyarakat maupun di PONTREN harus didikung baik kualitasnya, kuantitasnya, maupun fasilitasnya", kata Bapak Huda sembari mengajak peserta untuk ikut menanggapi. Adapun tanggapan dari para peserta didukung oleh Bapak Hamka selaku Ketua FKDT Sleman, DIY, "Sekarang banyak anak-anak yang menganggap bahwa mengaji baik diniyah ataupun TPA di MDT sekitar kurang penting, bahkan minatnya bisa dibilang menurun untuk anak-anak belajar mengaji, ini membuat MDT di masyarakat kekurangan santri". Mendengar tanggapan-tanggapan dari Bapak KASI ataupun Pak Hamka bisa dibilang di jaman era-modern ini kita selaku pejuang umat untuk mengajarkan agama islam untuk tetap berjuang. Halangan dan rintangan dapat kita persepsikan sebagai ujian dan motivasi diri.  

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini kami segenap pengurus Panti Asuhan Bina Insani mengucapkan terimakasih banyak, dan kami mohon terus untuk Kementerian Agama agar selalu membimbing Madrasah kami atau sekitarnya.  (mhm) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Panti Asuhan & Pondok Pesantren Bina Insani

Peternakan Burung Merpati

Donasi atau Santunan

Aksi Santri